INIKEBUMEN - Viralitas lagu Hello Kuala Lumpur yang mirip Halo Halo Bandung, memancing tanggapan seorang guru Taman Kanak-kanak di Kabupaten Banyumas, Egi Syahputry, yang juga menjadi Humas TK Embun Pagi, Desa Parungkamal, Kecamatan Lumbir, Kabupaten Banyumas.
Halo Halo Bandung yang di Indonesia merupakan lagu perjuangan terkesan dimodifikasi kreator lagu Hello Kuala Lumpur yang merupakan lagu anak-anak.
Menanggapi hal itu, Egi Syahputry menyebutkan bahwa keaslian lagu anak-anak yang menjadi karakter bangsa Indonesia, sudah seharusnya dibangkitkan lagi, agar tidak termodifikasi dengan kepentingan negara lain. Tanggapan Egi Syahputry diberikan usai melihat melihat tayangan video lagu Hello Kuala Lumpur pada Channel YouTube Lagu Kanak TV (@LaguKanakKanakTV) yang berasal dari Malaysia.
Egi, panggilan akrabnya, turut prihatin melihat kondisi ini, yang menurutnya sudah telat untuk disadarinya, karena lagu ini sudah beredar dan diunggah channel tersebut pada 27 Mei 2020.

"Yang terjadi saat ini adalah sebuah kondisi, ini juga sebagai alarm bagi kita semua," lanjutnya.
Agar orang dewasa yang berada di sekitar anak-anak selalu siaga menjaga dan menemani tumbuh kembang anak-anak, termasuk dari berbagai sumber informasi yang beredar.
Baca Juga: Victor Hong Kong Open 2023: Fajar/Rian dan The Babbies Kembali ke Jalur Kemenangan
"Kekayaan negeri ini sangat tidak kurang, justru melimpah ruah, termasuk kekayaan intelektual yang mewujud dalam hasil karya seni, budaya dan tradisi," lanjut Egi.
"Lagu-lagu daerah tentu menjadi salah satu kekayaan yang mencerminkan kekhasan dan pembeda dari yang lain. Dan sudah selayaknya sebagai generasi yang hidup di masa sekarang untuk terus melestarikan warisan tersebut, termasuk dengan mengajarkan kepada anak-anak generasi setelah kita," papar Egi dengan semangat.
"Kenapa kami risau karena sebagai bentuk protes untuk menghilangkan perasaan gagal menjaga titipan namun juga menumbuhkan rasa syukur dan cinta terhadap apa yang dimiliki," katanya.
Baca Juga: Pemkot Magelang Berkolaborasi dengan PNM Gerakkan Ekonomi UMKM Melalui Program Mekaar
Egi menyampaikan pesan penutup dengan menyampaikan bahwa tidak hanya berlaku bagi lagu-lagu daerah, melainkan juga untuk semua kekayaan yang nyata diwariskan dari generasi terdahulu, harus kita jaga dan ajarkan kepada generasi setelah kita.
Artikel Terkait
BIKIN HEBOH: Lagu Hello Kuala Lumpur yang Diunggah Tiga Tahun Lalu, Kini Viral Karena Mirip Halo Halo Bandung