Pramono Anung Klarifikasi, KBPII Berharap Surat Himbauan Ditarik Kembali dan Pemerintah Minta Maaf

- Sabtu, 25 Maret 2023 | 20:48 WIB
Kolese foto Sekab Pramono Anung (kiri) dan Ketua Umum PP KBPII Nasrullah Larada (kanan). (Yuni Lukman)
Kolese foto Sekab Pramono Anung (kiri) dan Ketua Umum PP KBPII Nasrullah Larada (kanan). (Yuni Lukman)

INIKEBUMEN - Melalui berbagai akun media sosial, antara lain akun Tiktok @menujuindonesiamaju Sekretaris Kabinet (Sekab) Pramono Anung memberikan klarifikasi tentang suratnya yang menuai polemik dan membuat bias kebijakan tentang sikap pemerintah terhadap penyelenggaraan buka puasa bersama.

"Yang pertama, arahan Presiden itu hanya ditujukan kepada para Menko, para Menteri, Kepala Lembaga Pemerintah. Yang kedua, hal ini tidak berlaku bagi masyarakat umum, sehingga dengan demikian masyarakat umum masih diberikan kebebasan untuk melakukan atau menyelenggarakan buka bersama. Yang ketiga, yang tidak kalah pentingnya, saat ini Aparat Sipil Negara, Pejabat Pemerintah, sedang mendapat sorotan yang sangat tajam dari masyarakat. Untuk itu Presiden meminta jajaran pemerintah untuk berbuka dengan pola hidup yang sederhana," jelas Sekab Pramono Anung dalam rekaman video berdurasi 1 menit 18 detik.

Intinya menurut Pramono Anung, kesederhanaan yang selalu dicontohkan Presiden itu merupakan acuan yang utama.

Baca Juga: Menyeimbangkan Dakwah Pergerakan Dengan Dakwah Keluarga

Ketua Umum PP Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KBPII), Nasrullah Larada, memberikan tanggapan.

"Jika larangan pelaksanaan buka bersama dikaitkan dengan masa transisi dari pandemi covid, ini salah satu alasan yang mengada-ada dan terkesan adanya pengekangan umat Islam dalam mensyiarkan bulan Ramadhan. Surat edaran ini jelas menyakiti hati umat Islam yang kini tengah mengerjakan ibadah puasa,'' kata Ketua Umum PP KBPII, Nasrullah Larada, di Jakarta, Jumat (26/3/2023).

Ketua Umum PP KBPII, Nasrullah Larada menegaskan, kalau menengok ke belakang, beberapa bulan bahkan beberapa pekan sebelum masuk bulan Ramadhan, pemerintah dengan kasat mata telah mengijinkan berbagai konser musik dari dalam negeri dan mancanegara.

Baca Juga: Yonex Swiss Open 2023: Cidera Menghentikan Rinov/Pitha

"Acara itu begitu banyak mendatangkan orang yang sampai puluhan ribu massa, baik di ruang tertutup maupun terbuka.Bahkan banyak pula para pejabat negara yang hadir ikut berpesta pora," ungkap Ketua Umum PP KBPII, Nasrullah Larada.

Nasrullah Larada juga menanggapi, kalau larangan buka puasa bersama pejabat dan ASN dikaitkan dengan kesederhanaan juga tidak tepat.

"Andai alasan dilarangnya acara buka bersama karena dianggap tidak sesuai dengan pola hidup sederhana, apakah para pejabat negara yang hadir dan berselfi ria di acara konser musik manca negara, Grand Prix Mandalika, even-even nasional parpol, dan berbagai gelaran yang mengatasnamakan rakyat dengan dana yang berlimpah, dan lainnya, dianggap sebagai contoh pola hidup sederhana?" tegas Nasrullah.

Baca Juga: Vietnam International Challenge 2023: Tommy Sugiarto Penuhi Target Lolos Semi Final

Maka, ujar Nasrullah, dalam konteks larangan buka puasa bersama di kalangan ASN dan pejabat, tampaknya sudah terlalu berlebihan. Tak hanya itu sudah mengganggu kekhidmatan umat Islam dalam menajalankan dan mensyiarkan ibadah puasa Ramadhan.

"Untuk itu, saya berharap agar surat himbauan ditarik kembali dan pemerintah meminta maaf secara terbuka kepada Umat Islam yang sedang menjalankan ibadah puasa ramadhan 1444 H,'' tegas Nasrullah Larada.

Halaman:

Editor: Yuni Lukman

Sumber: Liputan

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X