Awal Puasa Ramadan Diprediksi Kompak Mulai 23 Maret 2023, Tapi Idul Fitri Berbeda, Ini Kata Peneliti BRIN

- Minggu, 19 Maret 2023 | 12:24 WIB
Ilustrasi kegiatan rukyatul hilal penentuan awal Ramadan di Pos Observasi Bulan (POB) Pantai Pedalen Kebumen.  (Dok/IniKebumen)
Ilustrasi kegiatan rukyatul hilal penentuan awal Ramadan di Pos Observasi Bulan (POB) Pantai Pedalen Kebumen. (Dok/IniKebumen)

INIKEBUMEN - Awal Ramadan antara Muhammadiyah, NU dan Pemerintah tahun ini diprediksi kompak. Yakni akan memulai puasa Ramadan 1444 H pada Kamis, 23 Maret 2023.

Namun, demikian Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1444 H berpotensi akan berbeda.

Peneliti Astronomi dan Astrofisika BRIN, Thomas Djamaluddin, mengatakan ada potensi kesamaan awal Ramadan 1444 H.

Baca Juga: Kementerian KKP Hentikan Proyek Reklamasi Tambang Nikel di Morowali, Ini Penyebabnya

Hal ini terjadi karena saat maghrib pada 22 Maret 2023 di Indonesia posisi bulan sudah memenuhi kriteria baru MABIMS.

Yakni dengan tinggi minimal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat (3-6,4) dan sudah memenuhi kriteria Wujudul Hilal (WH).

"Jadi seragam versi (3-6,4) dan (WH) bahwa 1 Ramadan 1444 pada 23 Maret 2023," kata Thomas Djamaluddin, dilansir IniKebumen.com dari laman resmi BRIN, Minggu, 19 Maret 2023.

Di sisi lain, Thomas menyebut adanya potensi perbedaan terkait Idul Fitri 1444.

Baca Juga: All England 2023: Fajar/Rian Pastikan Gelar Ganda Putra Milik Indonesia

Hal ini disebabkan karena pada saat maghrib 20 April 2023, ada potensi di Indonesia posisi bulan belum memenuhi kriteria baru Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS).

Yaitu tinggi minimal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat (3-6,4). Namun sudah memenuhi kriteria wujudul hilal.

Sehingga ada potensi perbedaan versi 93-6,4) 1 Syawal 1444 pada 22 April 2023, tetapi versi (WH) 1 Syawal 1444 pada 21 April 2023.

Baca Juga: Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan Siap Bertemu dan Jalin Kerja Sama dengan JPP Jabar

Menurutnya, penyebab utama terjadinya perbedaan penentuan awal Ramadan, Idul Fitri, dan Idul Adha yang terus berulang karena belum disepakatinya kriteria awal bulan hijriyah.

Halaman:

Editor: Sudarno Ahmad Nashori

Sumber: BRIN

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X