INIKEBUMEN - Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (Mahasiswa PPG Prajabatan) Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) Yogyakarta mengajak warga Dusun Kisik, Desa Banjararum, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo untuk memanfaatkan potensi bambu yang melimpah di sekitar tempat tinggalnya.
Sebelumnya pohon bambu di sekitar lingkungan Dusun Kisik, hanya dijual warga secara batangan dengan harga 5.000 rupiah/batang. Hal ini yang mendorong Mahasiswa PPG Prajabatan UST memilih kegiatan pelatihan kerajinan anyaman bambu untuk pemenuhan tugas Mata Kuliah Projek Kepemimpinan II.
Mahasiswa PPG Prajabatan UST merencanakan kegiatannya dengan judul Pelatihan Kerajinan Anyaman Bambu Berbasis Konservasi dan Kearifan Lokal Sebagai Upaya Menumbuhkan Life Skill Kelompok PKK RT Dusun Kisik, Desa Banjararum, Kecamatan Kalibawang, Kulon Progo.
Baca Juga: Pimda 043 TSPM Kabupaten Kebumen Raih Dua Medali Emas, Peringkat Kelima Kejurwil Tapak Suci Jateng
Rencana kegiatan dan pelaksanaannya dilakukan kelompok beranggotakan 10 orang mahasiswa PPG Prajabatan UST dengan Dosen Pembimbing Shanta Rezkita, MPd, salah seorang dosen PPG Prajabatan Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, Yogyakarta.
Kegiatan pelatihan kerajinan anyaman bambu dilaksanakan melalui kolaborasi dengan mitra dari Desa Wisata Kerajinan Bambu Brajan, Kabupaten Sleman, yang mendelegasikan dua orang pelatih, Sarindi dan Yuliani untuk memberikan sosialisasi awal dan pelatihan dasar anyaman berbahan dasar bambu.
Sasaran pelatihannya adalah kelompok ibu PKK RT Dusun Kisik, Desa Banjararum, Kabupaten Kulon Progo. Peserta pelatihan berjumlah 20 orang yang merupakan perwakilan dari tiap RT di Dusun Kisik. Pelatihan Kerajinan Anyaman Bambu Berbasis Konservasi dan Kearifan Lokal berhasil dilaksanakan pada Minggu, 21 Mei 2023 di pendopo rumah Kepala Dusun Kisik.
Baca Juga: Perodua Malaysia Masters 2023: The Daddies dan The Babbies Lolos, The Minion Terhenti
Menurut salah seorang mahasiswa PPG Prajabatan, Restu Sulanjar, program pelatihan ini bertujuan untuk memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah yaitu pohon bambu di setiap lingkungan rumah warga.
"Dengan adanya pelatihan kerajinan anyaman bambu ini diharapkan akan memberikan nilai guna lebih akan pohon bambu, yang dapat diubah menjadi kerajinan yang bernilai guna," terang Restu Sulanjar.
Pasca pelatihan dilakukan pendampingan dalam pemanfaatan pohon bambu agar bernilai guna lebih. Menurut salah seorang warga yang menjadi peserta, Rianti, selama ini kegiatan mereka adalah menganyam kerajinan berbahan dasar raffia bukan dari bambu. Sementara pohon bambu hanya dijual perbatang 5000.
Baca Juga: Jumlah Aleg Perempuan Turun, Dinsos P3A Kebumen Gelar Pendidikan Politik Perempuan
“Pelatihan kerajinan anyaman bambu merupakan salah satu faktor penting dalam meningkatkan nilai guna dari suatu barang. Untuk sekarang ini pohon bambu dapat diubah menjadi kerajinan-kerajinan yang unik contohnya keranjang tas untuk hampers, serta dapat meningkatkan perekonomian dari masyarakat sekitar,” kata Restu Sulanjar tentang kegiatan yang dilakukan kelompoknya.
Koordinator Kelompok Mahasiswa PPG Prajabatan, Kartika Eka Nugraha mengutarakan tujuan dari pelatihan ibu PKK di Dusun Kisik adalah untuk menumbuhkan kreativitas dan kebiasan baru pengolahan dari pohon bambu.