Giliran Komunitas Armada KRUSOK dan Komunitas GRAM Membantu Dusun Sedengan yang Krisis Air

- Senin, 11 September 2023 | 18:03 WIB
Armada truk dari Komunitas Armada KRUSOK dan Komunitas GRAM membawa bantuan air untuk daerah yang mengalami krisis air. (Aris Munandar)
Armada truk dari Komunitas Armada KRUSOK dan Komunitas GRAM membawa bantuan air untuk daerah yang mengalami krisis air. (Aris Munandar)

INIKEBUMEN - Aksi sosial Komunitas Armada Pemuda Beringin, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, membantu Dusun Butuh, Desa Candirejo, Kecamatan Borobudur yang mengalami krisis air, Sabtu (9/9), menggerakkan hati komunitas lain untuk melakukan aksi serupa. Tercatat ada dua komunitas yang mengikuti jejak Komunitas Armada Pemuda Beringin, yakni Komunitas Armada KRUSOK dan Komunitas GRAM (Komunitas Armada Magelang).

Komunitas Armada KRUSOK dan Komunitas GRAM mendatangi Desa Candirejo, Kecamatan Borobudur dengan membawa bantuan kebutuhan air bersih bersih.

Ada lima armada truk yang biasanya mengangkut pasir, kini membawa toren berisi air bersih sebanyak 30.00 liter/truk. Sehingga total ada 15.000 liter dari Kecamatan Srumbung yang dibawa Komunitas Armada KRUSOK dan Komunitas GRAM, untuk membantu mereka yang mengalami krisis air bersih.

Baca Juga: Pertemuan Selapanan Muslimat dan Fatayat NU Ranting Tamanwinangun, Diisi Pelatihan Pemulasaraan Jenazah

Kali ini bantuan air itu bukan lagi diperuntukkan untuk Dusun Butuh, melainkan sudah bergeser di Dusun Sedengan, Desa Candirejo, Kecamatan Borobudur.

Kelima truk tepat berhenti di depan Musala Al Hidayah, Sedengan, pada pukul 15.00 WIB. Rombongan menurunkan air dari truk dan mengisi tandon air musala yang kosong, yang sewaktu-waktu dipergunakan untuk berwudhu.

Truk pembawa bantuan air dari Komunitas Armada KRUSOK dan Komunitas GRAM berhenti di depan Musala Al Hidayah, Dusun Sedengan, Desa Candirejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang.
Truk pembawa bantuan air dari Komunitas Armada KRUSOK dan Komunitas GRAM berhenti di depan Musala Al Hidayah, Dusun Sedengan, Desa Candirejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang. (Aris Munandar)

Menurut jemaah musala, sudah beberapa pekan terakhir ini tandon, tempat penampungan air di musala Dusun Sedengan, kering tidak ada air yang mengalir. Sumber mata air sudah tidak mengalir sejak beberapa pekan lalu. Sisa pengisian tandon air di Musala Al Hidayah dibagikan kepada masyarakat, setiap warga ada yang membawa jirigen, galon, maupun ember besar buat persediaan di rumah.

Baca Juga: BNI Indonesia Masters I 2023: Mantan Pemain Pelatnas Raih Gelar Juara

Koordinator aksi sosial Ketro, salah satu penggagas Komunitas GRAM, menyampaikan bahwa aksi peduli terhadap masyarakat yang kekurangan air bersih ini juga menjadi bagian daripada kepedulian Komunitas KRUSOK dan Komunitas GRAM terhadap aktivitas manusia yang sudah tidak peduli dengan lingkungannya. Mereka tidak mengindahkan keseimbangan alam dan lingkungan.

"Yang bisa kami lakukan hanya dengan seperti ini, membantu mereka semampunya," kata Ketro, yang tampak bahagia, kedatangannya disambut masyarakat yang antusias dan antri mendapatkan air yang dibawanya.

"Kondisi yang terjadi di Candirejo ini adalah kondisi yang memilukan. Bagaimaba tidak? Di tengah berdirinya hotel-hotel di sekitar Borobudur yang jumlahnya sampai ratusan, ternyata masih ada daerah yang kekeringan, kehabisan air bersih," kata Linda, aktivis lingkungan seraya menyesalkan maraknya pendirian hotel di Kecamatan Borobudur.

Baca Juga: 'Nanti Kita Seperti Ini' dan 'Satu satu' Naik Posisi Lagu Teratas Indonesia di Spotify

"Karena, sampai saat ini pun, kondisi alam dan lingkungan di sekitar Magelang, yang tadinya berlimpah ruah air bersih, sejak 10 tahun terakhir mengalami penyusutan air drastis," ungkap Linda, selanjutnya.

Halaman:

Editor: Achmad Marzoeki

Sumber: Reportase Aris Munandar

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X