HALLO JAKARTA - JEMAAH haji lanjut usia (lansia) yang sudah tiba di Tanah Suci diimbau untuk menjaga kesehatan dengan sebaik-baiknya. Pengelolaan kesehatan penting karena suhu udara di Arab Saudi saat ini sangat tinggi dibandingkan dengan Indonesia.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat melepas jemaah haji di Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, Minggu (28/5) mengingatkan kondisi cuaca di Arab Saudi tersebut.
"Tadi saya cek, hari ini (Minggu-red) suhunya mencapai 50 derajat celcius. Jangan lupa gunakan alat pelindung diri bila ingin beraktivitas di luar," pesannya kepada jemaah haji yang hendak berangkat dari Bandara Kertajati.
Dikutip dari laman resmi Kemenag, Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI, Liliek Marhaendro Susilo juga mengingatkan hal serupa kepada jemaah haji.
"Para jemaah khususnya para lansia untuk tetap menjaga kesehatan dan menghindari aktivitas di luar ruang. Mengingat saat ini kondisi cuaca di Madinah sedang dalam kondisi terik panas dengan suhu mencapai 40 derajat Celcius," ujar Kepala Pusat Kesehatan Haji, Kementerian Kesehatan RI Liliek Marhaendro Susilo saat konferensi pers Media Center Haji Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Pusat di kompleks Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Kamis (25/5).
Di tengah suhu yang berbeda dengan di Tanah Air, jemaah haji diminta untuk menghemat tenaga agar bisa menunaikan rangkaian haji yang utama seperti wukuf di Arafah nanti. Biasanya, setibanya di Madinah banyak jemaah Indonesia yang melaksanakan salat berjemaah sebanyak 40 waktu atau arbain.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI, Liliek Marhaendro Susilo mengimbau agar salat berjemaah sebanyak 40 waktu atau arbain ini tidak perlu dipaksakan jika merepotkan atau bahkan membahayakan jiwa.
Terutama bagi jemaah lansia, tidak perlu memaksakan salat berjemaah di Masjid Nabawi di tengah cuaca yang sangat panas ini.
Baca Juga: Perodua Malaysia Masters 2023: Kalah dari Akane, Jorji Harus Puas Jadi Runner Up
"Jemaah juga bisa menunaikan salat di pemondokan, untuk menghindari kelelahan," katanya.
Menurut Liliek, untuk menghindari kebingungan selama beribadah di Masjid Nabawi maupun saat kegiatan di Kota Madinah, ada beberapa panduan yang patut dilakukan.
Pertama, mencatat nama dan nomor pemondokan sebelum berangkat ke Masjid Nabawi.
Kedua, memberi tahu dan mencatat nomor kontak Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di pemondokan. Ketiga, mengenakan identitas pengenal, terutama gelang jemaah. "Jangan tukar menukar gelang dengan jemaah lainnya," jelasnya.
Artikel Terkait
Kemenag Boyolali Masih Tunggu Rilis Resmi Kuota Haji, Usulkan 831 Orang Berangkat ke Tanah Suci Tahun Ini
Pelunasan Biaya Haji Reguler Dibuka Mulai Hari Ini 11 April Sampai 5 Mei 2023, Ini Besarannya per Provinsi
121.734 Jemaah Telah Lunasi Biaya Haji, Kemenag: Berangkat ke Tanah Suci Mulai 24 Mei 2023