'Bagong Diculik Alien' Pementasan Dalang Hangno Hartono Untuk Suarakan Kepedulian Lingkungan dan Kemanusiaan,

- Sabtu, 16 September 2023 | 21:53 WIB
Pementasan 'Bagong Diculik Aliens' di Solo. (Istimewa)
Pementasan 'Bagong Diculik Aliens' di Solo. (Istimewa)

 

INIKEBUMEN - Hangno Hartono, dalang dari Komunitas Wayang Merdeka, pekan lalu mementaskan sebuah lakon 'Bagong Diculik Alien' yang mengambil latar tradisi wayang kulit.

Bagong menurut Hangno Hartono merupakan tokoh yang dikenal vokal, menjadi perwakilan dari tradisi yang berani menyuarakan isu-isu lingkungan dan kemanusiaan. Sehingga kemudian dipilihnya menjadi tokoh dalam lakon 'Bagong Diculik Alien'.

Lebih lanjut Hangno Hartono mengatakan pementasan "Bagong Diculik Alien," dengan alasan bahwa Bagong menjadi simbol perlawanan terhadap ketidakpedulian masyarakat terhadap masalah sampah dan lingkungan.

Baca Juga: Muslim Percaya Karma? Pendendam yang tak Berdaya (II)

"Cerita 'Bagong Diculik Alien' membahas tiga aspek penting," jelasnya di Yogyakarta, Sabtu (16/9).

Pertama, menurut Hangno Hartono adalah isu lingkungan, dengan pesan untuk menjaga alam, menghentikan penebangan hutan, dan mengatasi polusi serta penambangan yang merusak ekologi.

"Kedua, bahaya perang nuklir yang dapat mengancam kelangsungan hidup manusia dan dampaknya terhadap kesemestaan," tambahnya.

Dan ketiga isu kelangsungan bumi karena keberadaan planet bumi terkait dengan alam semesta.

Baca Juga: Victor Hong Kong Open 2023: Rinov/Pitha Terhenti, Jojo Kalahkan Pembunuh Raksasa

Dalam pementasan 'Bagong Diculik Alien', Hangno Hartono berkolaborasi dengan musisi eksperimental Muhammad Sultoni dari Solo, yang menciptakan musik dari sampah. Juga dengan musisi eksperimental electrik Nino dari Mendut.

 

Pementasan 'Bagong Diculik Aliens' di Yogyakarta.
Pementasan 'Bagong Diculik Aliens' di Yogyakarta. (Istimewa)

Pentas "Bagong Diculik Alien" dijelaskan Hangno adalah upaya untuk menggabungkan seni tradisional dengan pesan-pesan kontemporer tentang pentingnya menjaga bumi sebagai bagian dari kesemestaan.

Baca Juga: Sedekah Air, Solusi MDMC Kabupaten Kebumen Hadapi Kemarau Panjang dan Krisis Air

"Pementasan diadakan pekan lalu di Gedung Balai Kota Solo pada Ahad (10/9) pukul 10.00 WIB dan malam harinya di Jogja Nasional Museum, Yogyakarta," jelasnya.

Halaman:

Editor: Achmad Marzoeki

Sumber: Reportase Aris Munandar

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X